Laman

Translate

Kamis, 23 Mei 2013

10 JEMBATAN TERUNIK VERSI JAA (BAGIAN.III)

Ini adalah artikelterakhir dari 10 JEMBATAN TERUNIK VERSI JAA, bagian ke III ini adalah bagian akhir dari dua artikel yang mendahuluinya yaitu: Bagian.I DAN Bagian.II.
Perjalan kali ini kita mulai dari Budapest, Hongaria;

Margaret Bridge
Margaret Bridge adalah jembatan yang terletak di Budapest, Hongaria. Jembatan ini bergaya arsitektur Neo-Baroque, menghubungkan Szent István Boulevard dan Margit Boulevard, juga menuju Pulau Margaret. Jembatan ini menyeberangi sungai Danube[1]. Ini adalah jembatan kedua yang berada di bagian utara utara dan jembatan publik tertua kedua di Budapest. Dirancang oleh arsitek Perancis Ernest Gouin dan dibangun oleh perusahaan konstruksi Maison et Cie Ernest Gouin antara 1872-1876, dan insinyur sipil yang bertanggung jawab adalah Émile Nouguier. Ernest Gouin, merancangnya dengan menampilkan sosok jembatan yang mencolok tapi elegan. Lengkung lengkungan Parisienne-stlye yang dirancang oleh Gouin terintegrasi dengan lanskap sekitarnya Budapest. Pembangunan jembatan itu dimulai pada Agustus 1872 dengan pembangunan pondasi pilar. Karena musim dingin, pekerjaan harus dihentikan dan hanya akan dilanjutkan Maret 1873. Konstruksi besi dari jembatan ini diproduksi di Perancis kemudian diangkut ke Hongaria Maret 1874.
Jembatan ini terbuka untuk umum pada tanggal 30 April 1876. Struktur jembatan ditopang oleh tujuh pilar; satu pilar utama, dua pilar sungai dan empat pilar dasar sungai. Pada beberapa bagian pilar terdapat patung ornated yang diukir oleh pemahat Perancis Thabard pada tahun 1874. Pilar utama terletak langsung di sebelah Pulau Margaret. Pada titik ini, sumbu jembatan membuat busur 30 derajat, sehingga pilar sejajar dengan garis saluran di kedua cabang sungai Danube. Pada awalnya, jembatan ini tidak terhubung dengan ke Pulau Margaret, pada saat itu, Pulau Margaret hanya bisa dicapai dengan perahu. Pada akhir abad ke-19, rencana regulasi Danube yang mempersatukan Pulau Margaret.
Margaret Bridge adalah jembatan paling padat di ibukota Hungaria, dengan panjang 607 meter, dan lebar 25 meter[2], terdiri dari empat jalur lalu lintas (dua di setiap arah), dua jalur trem di tengah dan satu trotoar yang berada di masing-masing jalur.
Karena umurnya, Margaret Bridge, pada semester pertama tahun 2009 akan direkonstruksi. Salah satu aspek yang yang menjadi penekanan renovasi ini adalah melindungi fitur historis Margaret Bridge, antara lain instalasi ulang patung-patung yang menghiasinya, dan itulah keunikan dari jembatan ini menjadi semacam etalase seni antara abad 18-19, dimana gaya Neo-Baroque muncul meninggalkan gaya Baroque sedang tren di daratan Eropa.

JEMBATAN MAHAKAM II TENGGARONG, KUTAI KARTANEGARA
Jembatan Mahakam II Tenggarong, Kutai Kartanegara, Kaltim dibangun pada Tahun 1995[3] oleh PT Hutama Karya, perencananya adalah PT Perencana Djaja dan pengawasan pelaksanaan oleh PT PCI Consultant, menghabiskan biaya 120 M. Diresmikan pada Tahun 2001. Jembatan Kutai Kartanegara adalah jembatan yang melintas di atas sungai Mahakam dan merupakan jembatan gantung terpanjang di Indonesia. Panjang jembatan secara keseluruhan mencapai 710 meter dan lebar 9 meter, dengan bentang bebas, atau area yang tergantung tanpa penyangga, mencapai 270 meter. Jembatan ini merupakan sarana penghubung antara kota Tenggarong dengan kecamatan Tenggarong Seberang yang menuju ke Kota Samarinda. Jembatan Kutai Kartanegara merupakan jembatan kedua yang dibangun melintasi Sungai Mahakam setelah Jembatan Mahakam di Samarinda sehingga juga disebut Jembatan Mahakam II. Jembatan ini dibangun menyerupai Jembatan Golden Gate di San Fransisco, Amerika Serikat. 
Jembatan ini juga merupakan akses menuju Samarinda ataupun sebaliknya yang dapat ditempuh hanya sekitar 30 menit. Melewati Jembatan ini akan mendapatkan view menarik dari pemandangan hamparan sebuah pulau kecil yang memisahkan Tenggarong dan Kecamatan Tenggarong Seberang, yaitu Pulau Kumala, sebuah pulau yang kemudian menjadi sarana Rekreasi yang banyak diminati oleh wisatawan lokal maupun mancanegara. Kawasan ini setiap sorenya selalu dipenuhi oleh pengunjung yang dapat menikmati keindahan Jembatan Kutai Kartanegara.
Keunikan dari jembatan ini adalah, “Ketika runtuh pada hari Sabtu, tanggal 26 November 2011, sekitar pukul 16.20 WITA, tak’satupun pihak yang bertanggungjawab atas keruntuhannya, Seperti material ‘Gaib’ yang kemunculannya bukan disebabkan hasil olah pikir dan karya manusia. Seperti dibuat oleh mahluk ‘Jin’, maka ketika runtuh, yang ramai dibicarakan adalah penyebab keruntuhannya, dan para pihak yang berkompeten seperti bisu seribu bahasa, tak’terdengar komentarnya, seperti mahluk ‘Gaib’.”
Untuk memahami sebab-sebab keruntuhannya, Tim Investigasi Runtuhnya Jembatan Kutai Kartanegara Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Gadjah Mada,”[4] telah memberikan pencerahan yang lebih rasional tentang keruntuhan Jembatan Kutai Kartanegara yang hanya berumur 10 tahun. Berbeda dengan Margaret Bridge” yang sudah berumur hampir satu abad (1000 tahun)

Jembatan Akashi-Kaikyō 
Jembatan Akashi-Kaikyō adalah nama untuk sebuah jembatan gantung (suspension bridge) di Jepang. Melintas diatas selat Akashi yang menghubungkan Maiko di kota Kobe dengan kota Awaji di pulau Awaji , Jepang. Pada mulanya, Jembatan Akashi Kaikyō[5] dirancang untuk jalur kendaraan bermotor dan kereta api, tapi pada saat proyek pembangunan diumumkan pada bulan April 1986, jembatan ini hanya untuk dilewati kendaraan bermotor saja (6 jalur). Pembangunan fisik dimulai tahun 1988 dan jembatan dibuka untuk umum pada tanggal 5 April 1998.  Jembatan terdiri dari 3 rentangan dengan panjang keseluruhan 3.911 meter. Panjang rentangan utama yang ada di tengah-tengah 1991 meter, sedangkan panjang 2 rentangan yang menuju ke darat, masing-masing  960 meter, yang terikat kuat di menara dimana  kabel-kabel diikatkan, tingginya 300 meter di atas permukaan laut. Jembatan ini dirancang oleh  Honshu Shikoku Bridge Authority; Konstruksi oleh Obayashi Corp. (anchorage Kobe); Kontraktor oleh Kawasaki Heavy Industries , Solétanche Bachy (anchorage foundations), dan Taisei Corporation; Ko-Kontraktor oleh Kawada Industries; Konstruksi baja oleh Mitsubishi Heavy Industries Ltd. Jembatan ini pernah terguncang Gempa bumi besar Hanshin 17 Januari 1995, namun kehebatan perancang dari jembatan ini tampaknya sudah mengantisipasi kemungkinan akan terjadinya bencana, kerusakannya hanya terjadi pada kemelaran rentangan utama sejauh 1 meter, yang pada saat dibangun panjangnya hanya 1990 meter menjadi 1991 meter. Jembatan memang dirancang untuk dapat bertahan dari guncangan gempa bumi hingga 8,5 skala Richter, derasnya arus laut di Selat Akashi, serta tiupan angin kencang hingga kecepatan angin maksimum 286 km/jam. 
Jembatan Akashi-Kaikyo terlihat indah di waktu malam dengan gemerlap lampu-lampu beraneka warna, sehingga jembatan ini juga dikenal dengan nama Pearl Bridge (jembatan mutiara). Rangkain lampu berwarna merah, hijau, biru menghiasi kabel-kabel utama yang menahan jembatan Akashi-Kaikyō. Disainer tata lampu/cahaya oleh Ishii Motoko yang merancang warna-warni lampu pada kabel utama jembatan agar berubah-ubah sesuai jam, hari, dan musim. Warna lampu-lampu di hari biasa: hijau di musim semi, biru di musim panas, merah di musim gugur, dan kuning di musim dingin. Warna-warni pelangi ditampilkan satu jam sekali sebagai penunjuk waktu, sedangkan setiap setengah jam sekali ditampilkan warna-warni batu mulia.
Keunikan dari jembatan gantung ini adalah pada kehandalan sistem struktur dan konstruksinya, yang mampu bertahan dari Gempa bumi dan keadaan iklimnya.

Jembatan Aizhai
Jembatan Aizhai adalah nama sebuah jembatan gantung (suspension bridge) merupakan jalan Tol G65 Baotou–Maoming dekat Jishou, Hunan, Republik Rakyat Cina. Jembatan ini adalah bagian dari tol barat daya Cina kota Chongqing ke Changsha.
Panjang rentang utama jembatan ini adalah 1.146 m (3,760 kaki) dan tinggi dek 350 m (1,100 kaki), menjadikannya sebagai jembatan tertinggi keenam di dunia dan memiliki rentang utama terpanjang di dunia. Jembatan ini juga terhubung dengan terowongan-ke-terowongan terpanjang di dunia. Pada saat malam hari, jembatan ini diterangi oleh 1888 lampu, agar pandangan waktu malam dapat meningkat ketika melintas di atas Dehang Canyon.[6]
Jembatan ini disebut-sebut sebagai jembatan yang pertama kali menggunakan kabel serat karbon pratekan[7], angkur penguatan kabel menggunakan untai baja konvensional, Aizhai Bridge Berdasarkan uji laboiratorium menggunakan serat karbon kinerja tinggi sebagai penguat pratekan, dibandingkan dengan kawat baja tradisional, bahan serat karbon memiliki keuntungan dari ringan, kekuatan tinggi, ketahanan korosi, memberikan jaminan penuh atas keselamatan jembatan.
Disain baja kaku truss girder jembatan Aizhai terdiri dari rangka baja dan sistem dek jembatan. Baja truss dengan truss utama, truss melintang utama, atas dan bawah laterals dan menjaga stabilitas hembusan angin yang melintas. Tipe struktur, terdiri dari akord atas, batang chord, vertikal dan batang miring. Top chord, chord batang dengan bagian kotak, selain untuk mendukung bagian ventral batang mengadopsi penampang I-berbentuk mengadopsi sebuah kotak. Utama truss girder truss dari 7.5m tinggi, 27m lebar, panjang ruas 7.25m. Panjang segmen 14.5m, terdiri dari 2 ruas, menetapkan truss melintang utama di setiap node.  Sebuah truss melintang utama dengan struktur rangka tunggal, terdiri dari atas, balok rendah dan vertikal, batang perut lurus, balok atas dan bawah dengan bagian kotak, batang ventral mengadopsi bentuk penampang I, untuk menhan gaya Laterals digunakan sistem K, pada bagian kotak.
Jembatan Aizhai terletak di lembah pegunungan, studi stabilitas tahan angin telah menjadi isu utama dalam pembangunan jembatan.
Menurut hasil tes pengaturan uji kestabilan plat terhadap angin, ditetapkan nilai uji diatas 860mm untuk menjaga kestabilan plat terhadap gaya angin, terhadap hembusan angin yang tiba-tiba melintas yang dapat mempengaruhi pengaku longitudinal ditetapkan nilai uji kestabilan terhadap angin diatas 1000mm.
Pembangunan Jembatan Aizhai dimulai bulan Oktober 2007 dan selesai pada akhir 2011. Jembatan ini secara resmi dibuka untuk lalu lintas pada Maret 2012.
Jembatan ini dibangun untuk  mengurangi waktu perjalanan antara Jishou dan Chadong dari 4 jam menjadi kurang dari 1 jam.

Tidak ada komentar: