Tips ini adalah hasil dari
penjelajahan saya selama bertahun-tahun, berusaha dalam bidang arsitektur. Yang
patut dicatat adalah, “Saya tidak lebih baik dari Anda,”
oleh karena itu sebetulnya saya hanya ingin berbagi pengalaman saja, berharap
mendapatkan umpan-balik, semacam diskusi dalam ruang kecil ini. Adapun saya
menggunakan kata ‘Tips’, semata-mata hanya untuk bermain-main dengan mesin
pencarinya Mbah Google.
Ada sebuah ungkapan yang mungkin
sudah klise “Bermimpilah, dan mulailah
dari apa yang Anda bisa lakukan” walaupun klise, saya tetap meyakini
ungkapan ini masih memiliki sisi-sisi positifnya.
Kemudian, sebelum anda membaca
tips ini, bahwa tips ini diluar perdebatan apakah “Arsitektur itu komoditas
atau bukan komoditas”, arsitektur tetaplah arsitektur dengan berbagai wacana,
dan fenomena yang melingkupinya.
- Ketahuilah bahwa untuk berusaha di bidang arsitektur, modal berupa uang bukan segalanya. Karena yang pertama adalah “Mimpi,” Kedua “Motivasi” ketiga “Lakukan apa yang Anda bisa lakukan, Jangan Tunda lagi!”
- Bersikaplah egaliter(sederajat), jangan menganggap profesi arsitek itu eksklusif, karena dengan sikap yang seperti ini, anda akan sulit untuk bersosialisasi. Sementara bersosialisasi dalam arti yang luas adalah keutamaaan, jika Anda ingin berusaha di bidang arsitektur, anda harus tampak gaul, mulai dari cara Anda berkomunikasi hingga gerak tingkah laku.
- Bekerja fokus pada prioritas, pilah pekerjaan utama yang harus anda prioritaskan menyangkut sosialisasi tadi. Dalam sosialisasi ini ada persyaratannya; Pertama, jangan merasa malu atau minder sekalipun belum memiliki pengalaman dalam profesi yang satu ini. Kedua, Anda harus membuat “citra” yang khas dalam arti luas tentang jatidiri Anda. Pikirkan!, karena ini adalah sesuatu yang penting, setiap orang pasti berbeda, karena manusia itu terlahir dengan keunikannya sendiri-sendiri. Ketiga, buatlah biodata anda dengan jujur dan menarik untuk dibaca, jangan membuat biodata seperti membuat tabel yang berurutan, karena itu sama sekali tidak menarik. Buatlah biodata itu semacam cerita pendek dengan menggunakan tatabahasa yang baku, selain tidak menjemukan bagi pembacanya, juga menunjukan Jati diri anda itu berbeda dengan yang lain. Jika tidak punya pengalaman sama sekali, buatlah ringkasan pengalaman anda selama mengikuti mata kuliah perancangan arsitektur dari awal hingga tugas akhir, pastikan jenis kategori karya anda disebutkan dengan jelas. Walaupun ini bukan pengalaman praktis, tapi ini sudah menunjukan kejujuran dari jatidiri Anda (scan foto-foto tugas/karya anda di dalam biodata tersebut). Lebih baik lagi jika selama anda menjadi mahasiswa adalah seorang aktifis, yang terbiasa berkecimpung dalam forum komunikasi mahasiswa, pameran, atau diskusi ilmiah. Keempat, buatlah blog pribadi, yang intinya adalah untuk sosialisasi, menjadi arsitek itu bukan sekedar pandai menarik garis saja, tapi juga harus memiliki kemampuan menuangkan gagasan dalam bentuk tulisan. Pilihlah blog-blog yang gratisan dulu, seperti, http://www.blogger.com atau anda juga dapat mencitrakan jatidiri anda melalui facebook, twiter atau linkedin. Optimalkan waktu anda selama berselancar di dunia maya untuk sebesar-besarnya mem-branded diri anda. Update isi blog anda secara berkala, jangan membiarkan blog anda seperti patung, anggaplah ini adalah ruang kerja anda yang harus anda bersihkan/tata secara berkala. Kelima, buatlah kartu nama dengan efisien dan efektif. Kartu nama itu memiliki dua sisi, pastikan kedua sisinya dapat anda gunakan secara efektif. Jangan merancang kartu nama yang ‘ribet’ atau sulit dibaca. Misalkan sisi depannya lebih kepada bagaimana anda anda mudah untuk dihubungi(nama,alamat, nomorkontak, email, blog, nama akun di media social), pada sisi bagian belakangnya adalah promosi tentang apa yang bisa dan paling mungkin untuk anda tawarkan(prinsipnya jangan malu menawarkan sesuatu yang anda mampu). Jangan mencetak kartu nama dalam jumlah yang besar, karena bisa saja suatu saat akan berubaha lagi. Bagikan kartu nama anda, dalam setiap kesempatan yang anda nilai memiliki kebermanfaatannya dikemudian hari.
- Untuk perusahaan sekelas Google sekalipun, dia tetap memberikan sisi-sisi sosialnya dengan fasilitas gratisannya, begitupula anda, untuk menarik minat, buatlah/tawarkan disain gratis untuk fasilitas-fasilitas yang bersifat umum, misalnya fasilitas ibadah, atau fasilitas umum yang ada disekitar lingkungannya. Ini adalah salah satu cara anda untuk memasuki dunia praktis. Dari beberapa pengalaman, dengan cara ini anda akan lebih mudah untuk dikenal.
- Setelah empat tips diatas ini anda lakukan, jangan lupa untuk selalu mengevaluasinya, dan segera perbaiki untuk menuju kearah yang lebih baik. Terkadang, setelah anda melakukan ini, kejenuhan serta kejemuan biasanya akan muncul, terlebih jika belum menghasilkan. Untuk itu “Pantang menyerah, dan pantang mundur”, seperti slogan pemadam kebakaran “Pantang mundur sebelum padam”. Setiap orang berbeda-beda, ada yang masih didukung secara penuh oleh orang tuanya, ada juga yang harus menghidupi diri sendiri. Untuk yang harus survive dengan apa yang ada, anda bisa mencari tempat magang yang tidak mengikat, karena yang terpenting adalah bagaimana anda memperoleh penghasilan. Magang itu bukan hal penting dalam anda mencari pengalaman, karena yang terpenting adalah berapa ‘Uang’ yang dapat anda hasilkan dari magang untuk dapat konsisten mem-branded jatidiri anda. Prinsipnya lebih baik berusaha sendiri daripada menjadi buruh di perusahaan orang. Jangan terlena untuk bekerja di perusahaan orang, karena itu sama saja anda membuang waktu dan kesempatan untuk memunculkan kehebatan diri anda sendiri. Magang itu sama dengan mencari penghasilan sampingan, oleh karena itu tidak ada keharusan untuk magang diperusahaan/biro arsitektur, karena yang terpenting adalah kuantitas penghasilan yang mungkin anda peroleh melalui kerja sampingan ini.
- Dalam setiap kesempatan, jangan sia-siakan “Sayembara disain”, karena ini juga cara anda untuk memasuki dunia praktis. Ikuti atau kunjungilah pameran atau seminar/diskusi tentang semua hal yang berkaitan dengan arsitektur. Apalagi kegiatan itu sifatnya gratisan, “Pastikan anda ada didalamnya”, jangan lupa membagikan kartunama anda kepada orang-orang potensial pada saat anda mengikuti kegiatan tersebut.
- Jika, anda sudah memiliki sedikit rejeki dari kerja sampingan atau magang, sisihkan/tabung untuk segera membuat akta perusahaan dalam skala kecil (sekelas CV). Cari nama perusahaan yang benar-benar dapat membangkitkan semangat anda dalam berusaha, jangan mengikuti kebiasaan banyak orang yang mengkait-kaitkan nama perusahan dengan bidang pekerjaan arsitektur. Intinya bisa saja itu anda pilih, tapi anda harus memiliki kemampuan untuk meneropong masa depan lebih cemerlang, jangan sampai ‘gonta-ganti nama usaha anda, karena itu dapat mengkacaukan jatidiri anda. Cicilah semua persyaratan perijinan dasar yang diakui oleh pemerintah(NPWP, surat keterangan domisili, SIUP, TDP), semata-mata untuk meningkatkan harga diri dan kepercayaan orang lain/klien kepada anda. Anda tidak harus mengurus semua persyaratan itu semuanya, tergantung dari ketersedian dana yang anda miliki.
- Pada point yang kedelapan ini, coba gabungkan semua hal yang sudah anda miliki, sebesar-besarnya untuk membesarkan usaha yang sedang anda rintis. Jangan mudah menyerah, sambil mengambil hikmah dari setiap kegagalan atau kesulitan selama perjalanan anda berusaha. Buka wawasan anda untuk usaha-usaha penopang yang sifatnya temporer, hanya untuk sekedar menstabilkan penghidupan agar anda konsisten dengan usaha utama yang sedang anda rintis. Pada titik ini adalah titik krusial, karena jika anda gagal merumuskannya, maka akan sulit untuk mem-brended jatidiri anda dalam berusaha. Jangan malu untuk banting ‘Stir’ jika pada titik kedelapan ini, yang sudah dievaluasi secara matang memang anda bukan ‘Hoki’nya berusaha dibidang arsitektur. Tapi menurut pengalaman saya, orang itu susah untuk mengkoreksi diri sendiri, lebih suka menyalahkan diri sendiri ketimbang mengkoreksinya untuk sebuah perbaikan. Tidak ada salahnya anda berdiskusi dengan orang yang sudah berpengalaman berusaha dibidang arsitektur. Jangan cepat-cepat menyerah kalah.
- Analisa untuk memunculkan usaha anda secara strategis, mulai dari fokus pada pekerjaan, bagaimana anda mengkemasnya, brand(merek), target pasar, cara pencapaiannya. Lakukan itu semua secara mandiri atau dengan patner kerja anda yang tercantum dalam akta usaha. Kalau anda belum berpengalaman, jangan mengikuti/mengambil pekerjaan-pekerjaan yang ditawarkan oleh Pemerintah, karena ini bukan pekerjaan yang tersistem tapi sesuatu pekerjaan yang ‘Gelap-Terangnya’ tergantung bagaimana anda menemukenalinya. Pilihlah pekerjaan-pekerjaan yang aman ‘Dunia-Akhirat’, jangan tergiur pada hasil, karena itu adalah kesemuan yang akan menyesatkan matahati anda. Jika anda sudah berpengalaman dan memiliki surat-surat persyaratan yang lengkap untuk mengambil pekerjaan-pekerjaan dari Pemerintah, tidak ada salahnya untuk anda coba. Jika gagal, jangan merasa putus asa, karena memang banyak hal-hal yang tidak kita mengerti bagaimana caranya untuk memperoleh pekerjaan yang ditawarkan oleh Pemerintah yang dapat dengan mudah kita analisa secara akalsehat atau rasionalitas.
- Setelah Sembilan point semua anda lakukan, anda baru boleh mengikuti organisasi profesi atau organisasi asosiasi badan usaha. Prinsipnya cari atau pilih asosiasi atau organisasi profesi yang persyaratannya mudah tapi diakui oleh Pemerintah. Jangan memilih organisasi yang menyulitkan diri anda, karena sebetulnya organisasi-organisasi itu membutuhkan dana ekstra yang harus anda keluarkan, oleh karena itu, setiap organisasi yang anda pilih harus diproyeksikan memberikan imbalbalik yang signifikan. Sebetulnya yang anda butuhkan itu hanya secaraik kertas, yang menunjukan anda berada didalamnya, oleh karena itu ‘Hitung-hitungan untung-ruginya’ harus sudah terpetakan dengan jelas.
Mudah-mudahan ‘Tips’ ini bermanfaat. Ini adalah hasil pengalaman empiris, jadi mungkin saja ada
pengalaman lain dari anda yang mungkin dapat kita bagikan. Bagaimana menurut
anda?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar