1. Bagi seorang arsitek muda, Magang itu seperti ‘Omong kosong’, sebaiknya Anda membaca ‘Kitab Omong Kosong’ karya Seno Gumira
Ajidarma, terlebih dahulu, baru kemudian anda menelusuri ‘Omong kosong’
melalui Filsafat Bahasa Friederich Ludwig Gottlob Frege, seorang filsuf, matematikawan dan ahli logika
berkebangsaan Jerman. Ia menggunakan logika dan matematika pada filsafat bahasa
untuk memahami cara bahasa terkoneksi dengan dunia nyata, dalam rangka memperoleh
pengetahuan yang logis. Jika Anda sengaja membolak-balikan urutan resep magang
ini, maka jangan salahkan pepatah kuno “Gantungkan
cita-citamu setinggi langit, hanyalah kenangan belaka”
2.Tutur kata, gerak tubuh, dan penampilan, adalah alat komunikasi anda pada perusahaan dimana Anda magang, dan keberlanjutannya setelah anda tamat magang, untuk itu pastikan semuanya up to date.
3. Jangan sekali-kali meyakini bahwa ‘Magang’ berkorespondensi dengan ilmu arsitektur yang sudah Anda kuasai, karena kepentingan bisnis jauh diatas segala-galanya.
4. Mengetahui sekaligus memahami peran Anda dalam perusahaan dimana tempat Anda magang, adalah keutamaan untuk mensetting cara anda berkomunikasi dari yang tersurat hingga yang tersirat.
5. Anda harus curiga jika perusahaan dimana tempat Anda magang mengharapkan Anda bekerja lebih dari 8jam perhari, dengan dalih “Rajin pangkal pandai,” (lihat point.3) kecuali anda dibayar secara wajar.
6. Jika peran anda tidak mirip dengan peran Anda pada saat berada di ruang studio ujian akhir sekolah arsitektur, bukalah jendela dan lihatlah!, siap-siap angkat kaki dan cari perusahaan lain, jangan lupa untuk segera minta surat referensi magang.
7. Magang tidak ada hubungannya dengan karir profesi arsitek, oleh karenanya jangan dijadikan keharusan yang mengecilkan imajinasi, membudakan jiwa, hingga kesehatan emosional Anda terganggu. Jika itu terjadi, pastikan anda sering-sering membaca buku ‘Kecakapan hidup’.
8. Magang itu bukan untuk menjadikan Anda seperti arsitek avant-garde atau kesenangan merujuk kepada orang/karya yang eksperimental yang menunjukkan perlawanan terhadap batas-batas apa yang diterima sebagai norma dalam suatu kebudayaan, karena Anda bekerja dalam ruang yang dibatasi oleh struktur dan hirarki kerja, jika kurang yakin, baca kembali point nomor.3.
9. Magang itu seperti cara untuk bagaimana melihat naik-turunnya grafik ekonomi suatu wilayah, dimana kala itulah seorang arsitek sedang dibutuhkan, oleh karena itu, tidak ada yang lebih penting dari kegiatan magang selain mempelajari cara meraih keahlian bisnisnya, untuk berani bertindak lebih maju ketimbang tempat dimana Anda magang.
10. Jika Anda diberi kesempatan untuk berhubungan dengan orang-orang di luar tempat Anda magang, keutamaanya adalah kejujuran dan ketulusan, seperti persahabatan, yang hasilnya akan Anda tuai di kemudian hari. Ini adalah cara mudah untuk mem-branding diri Anda sebagai seorang arsitek professional.
11. Dalam magang Anda harus memahami bahwa Arsitektur adalah sebuah profesi tidak independen, sangat tergantung pada boom dan bust, Dimana adakalanya siklus perekonomian mengalami pertumbuhan dan peningkatan. Pada saat booming ekonomi, ditandai dengan order meningkat, dan ketika terjadi kemandekan perekonomian, ditandai dengan penurunan order. Artinya magang bukan satu-satunya cara untuk belajar hidup dari arsitektur, melainkan belajar menemukan cara lain untuk mengatakan arsitektur dalam hidup Anda. Jika tidak!, gelar pengangguran intelek siap menghadang masa depan Anda.
12. Merangkul media sosial atau membuat blog pribadi di era, dimana teknologi informasi menjadi panglimanya, sepertinya sah-sah saja, karena bukan hal yang baru atau aneh, dalam budaya berinternetan, juga dipercaya dapat mem-brending jatidiri Anda sebagai seorang arsitek. Akan tetapi harus pandai-pandai melihat situasi dan kondisi, sebelum berterus terang bahwa Anda aktif dalam media semacam ini, karena kebanyakan para bos-bos atau arsitek senior tidak suka dengan cara ini. Entah kenapa?.
2.Tutur kata, gerak tubuh, dan penampilan, adalah alat komunikasi anda pada perusahaan dimana Anda magang, dan keberlanjutannya setelah anda tamat magang, untuk itu pastikan semuanya up to date.
3. Jangan sekali-kali meyakini bahwa ‘Magang’ berkorespondensi dengan ilmu arsitektur yang sudah Anda kuasai, karena kepentingan bisnis jauh diatas segala-galanya.
4. Mengetahui sekaligus memahami peran Anda dalam perusahaan dimana tempat Anda magang, adalah keutamaan untuk mensetting cara anda berkomunikasi dari yang tersurat hingga yang tersirat.
5. Anda harus curiga jika perusahaan dimana tempat Anda magang mengharapkan Anda bekerja lebih dari 8jam perhari, dengan dalih “Rajin pangkal pandai,” (lihat point.3) kecuali anda dibayar secara wajar.
6. Jika peran anda tidak mirip dengan peran Anda pada saat berada di ruang studio ujian akhir sekolah arsitektur, bukalah jendela dan lihatlah!, siap-siap angkat kaki dan cari perusahaan lain, jangan lupa untuk segera minta surat referensi magang.
7. Magang tidak ada hubungannya dengan karir profesi arsitek, oleh karenanya jangan dijadikan keharusan yang mengecilkan imajinasi, membudakan jiwa, hingga kesehatan emosional Anda terganggu. Jika itu terjadi, pastikan anda sering-sering membaca buku ‘Kecakapan hidup’.
8. Magang itu bukan untuk menjadikan Anda seperti arsitek avant-garde atau kesenangan merujuk kepada orang/karya yang eksperimental yang menunjukkan perlawanan terhadap batas-batas apa yang diterima sebagai norma dalam suatu kebudayaan, karena Anda bekerja dalam ruang yang dibatasi oleh struktur dan hirarki kerja, jika kurang yakin, baca kembali point nomor.3.
9. Magang itu seperti cara untuk bagaimana melihat naik-turunnya grafik ekonomi suatu wilayah, dimana kala itulah seorang arsitek sedang dibutuhkan, oleh karena itu, tidak ada yang lebih penting dari kegiatan magang selain mempelajari cara meraih keahlian bisnisnya, untuk berani bertindak lebih maju ketimbang tempat dimana Anda magang.
10. Jika Anda diberi kesempatan untuk berhubungan dengan orang-orang di luar tempat Anda magang, keutamaanya adalah kejujuran dan ketulusan, seperti persahabatan, yang hasilnya akan Anda tuai di kemudian hari. Ini adalah cara mudah untuk mem-branding diri Anda sebagai seorang arsitek professional.
11. Dalam magang Anda harus memahami bahwa Arsitektur adalah sebuah profesi tidak independen, sangat tergantung pada boom dan bust, Dimana adakalanya siklus perekonomian mengalami pertumbuhan dan peningkatan. Pada saat booming ekonomi, ditandai dengan order meningkat, dan ketika terjadi kemandekan perekonomian, ditandai dengan penurunan order. Artinya magang bukan satu-satunya cara untuk belajar hidup dari arsitektur, melainkan belajar menemukan cara lain untuk mengatakan arsitektur dalam hidup Anda. Jika tidak!, gelar pengangguran intelek siap menghadang masa depan Anda.
12. Merangkul media sosial atau membuat blog pribadi di era, dimana teknologi informasi menjadi panglimanya, sepertinya sah-sah saja, karena bukan hal yang baru atau aneh, dalam budaya berinternetan, juga dipercaya dapat mem-brending jatidiri Anda sebagai seorang arsitek. Akan tetapi harus pandai-pandai melihat situasi dan kondisi, sebelum berterus terang bahwa Anda aktif dalam media semacam ini, karena kebanyakan para bos-bos atau arsitek senior tidak suka dengan cara ini. Entah kenapa?.
13.
Magang itu tempat dimana anda mengadu ilmu tentang perangkat lunak rancang
bangun dan mengukur kualitas perangkat kerasnya, kemudian tidak kalah
pentingnya untuk mencari tahu dimana tempat termurah membelinya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar